Kerapkali ilmu filsafat dipandang sebagai ilmu yang abstrak
dan berada di awang-awang (= tidak mendarat) saja,
padahal ilmu filsafat itu dekat dan berada dalam kehidupan kita sehari. Benar,
filsafat bersifat tidak konkrit, karena menggunakan metode berpikir sebagai
cara pergulatannya dengan realitas hidup kita.
Filsafat , philosophy, dalam
bahasa Inggeris, atau philosophya dalam Yunani mempunyai arti cinta akan
kebijaksanaan. Philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik
kepada) dan sophos (kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman
praktis, inteligensi. Dari pengertian tersebut filsafat sebenarnya amat dekat
dengan realitas kehidupan kita. Untuk mengerti apa filsafat itu, orang perlu
menggunakan akal budinya untuk merenungkan relaitas hidupnya, “apa itu hidup?
Mengapa saya hidup? Akan kemana saya hidup? Tentunya pertanyaan tersebut
sejatinya muncul alamiah bila akal budi kita dibiarkan bekerja. Persoalannya,
apakah orang atau peminat filsafat sudah membiarkan akal budinya bekerja dengan
baik memandang relaitas? Aristoteles menyebut manusia sebagai “binatang
berpikir”.
Berbagai pengertian Filsafat
A. Sonny Keraf dan Mikhael Dua
mengartikan ilmu filsafat sebagai ilmu tentag bertanya atau berpikir tentang
segala sesuatu (apa saja dan bahkan tentang pemikiran itu sendiri) dari segala
sudut pandang. Thinking about thinking.
Beberapa filsuf mengajukan beberapa
definifi pokok seperti:
Upaya spekulatif untuk menyajikan
suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas
Upaya untuk melukiskan hakekat realitas akhir dan dasar
serta nyata,
Upaya untuk menentukan batas-batas jangkauan pengetahuan:
sumbernya, hakekatnya, keabsahannya, dan nilainya.
Penyelidikan kritis atas pengandaian-pengandaian dan
pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan
Disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu anda melihat apa
yang ada katakan dan untuk mengatakan apa yang anda lihat.
Penulis sendiri mendefinisikan ilmu filsafat sebagai
disiplin ilmu yang mencari dan menggeluti segara yang ada sehingga sampai pada
suatu kebijaksanaan universal dengan mengunakan akal budi guna merumuskanya
secara sistematis, metodis dan dapat dipertanggungjawabkan secara akal budi
pula.
Metode Filsafat
Metode filsafat adalah metode
bertanya. Objek forma filsafat adalah ratio yang bertanya. Obyek materinya
semua yang ada. Maka menjadi tugas filsafat mempersoalkan segala sesuatu yang
ada sampai akhirnya menemukan kebijaksanaan universal.
Pembagian Bidang Ilmu Filsafat
A. Sonny Keraf membedakan ilmu filsafat menjadi 5
cabang besar: (1) metafisika atau ilmu tentang yang ada sebagai ada; (2)
epistemologi atau filsafat ilmu pengetahuan; (3) etika atau filsafat moral yang
berbicara mengenai baik-buruknya perilaku manusia; (4) logika berbicara
mengenai cara berpikir lurus dan tepat; (5) estetika atau filsafat keindahan
berbicara tentang seni.
Aristoteles memasukkan ke dalam
bidang filsafat: logika, etika, estetika, psikologi, filsafat politik, fisika,
dan metafisika. Pembagiannya terhadap bidang-bidang ilmu, mempunyai tiga
bagian: ilmu-ilmu teoritis, ilmu-ilmu praktis, dan ilmu-ilmu produktif.
Christian Wolff membagi filsafat
menjadi: logika, filsafat pertama, ontologi, teologi, kosmologi, psikologi
rasional, etika, dan teori pengetahuan. Disiplin-disiplin ini dibagi menjadi
tiga bagian: teoritir, praktis dan kriteriologis.
Dewasa ini, bidang-bidang filsafat
diketahui meliputi kebanyakan disiplin yang disebut di atas tadi, meski ada
kekecualian, seperti fisika dan psikologi telah mendapat privilesenya sendiri.
Filsafat sering dianggap sebagai ilmu politik. Teologi telah digantikan oleh
filsafat agama.
Di samping itu, tanggung jawab
filsafat terhadap bidang-bidang lain semakin diakui melalui perkembangan
filsafat, studi dan kursus interdisipliner. Yang paling penuh perkembangannya
adalah filsafat ilmu pengetahuan. Disiplin ini mengandung anataf filsafat
ilmu-ilmu alam dan filsafat ilmu-ilmu sosial: filsafat sejarah, filsafat agama,
filsafat hukum, dan filsafat pendidikan.
Beberapa Cabang Filsafat
Filsafat Alam
Obyeknya: alam kehidupan dan alam
bukan kehidupan. Tujuannya: menjelaskan fenomena alam dari aspek eksistensi
fenomena tersebut dan menelusuri syarat-syarat kemungkinan.
Filsafat Analitis
Ilmu memusatkan perhatian pada bahasa
dan upaya untuk menganalisis pernyataan (konsep, atau ungkapan kebahasaan aatau
bentuk-bentuk logis. Tujuannya ialah untuk menemukan pernyataan-pernyataan yang
berbentuk logis dan ringkas dan yang terbaik, yang cocok dengan fakta atau arti
yang disajikan.
Filsafat Bahasa Sehari-hari
Paham ini berpandangan bahwa dengan
menganalisis bahasa biasa (makna, implikasi, bentuk dan fungsinya) kita dapat
memperlihatkan kebenaran mengenai kenyataan. Dengan analisis bahasa biasa kita
dapat memahami masalah pokok filsafat dan sekaligus dapat memecahkannya.
Filsafat Gestalt
Salah satu pandangan filsafat ini
berpandangan bahwa realitas merupakan dunia tempat organisme fisik memberikan
tanggapan dalam proses mengatur struktur-struktur atau keseluruhan yang
diamati.
Filsafat Kebudayaan
Filsafat ini memberikan gambaran
keseluruhan mengenai gejala kebudayaan (bentuk, nilai dan kreasinya). Tugasnya
untuk menyelidiki hakekat kebudayaan, memahaminya berdasarkan sebab-sebab dan
kondisi-kondisinya yabg esensial. Filsafat ini juga bertugas untuk menjabarkan
pada tujuan-tujuannya yang paling mendasar dan karena itu juga menemukan arah
dan luas perkembangan budaya.
Filsafat Kehidupan
Filsafat kehidupan dalam bahasa
sehari-hari berarti (1) cara tau pandangan hidup. Dan ini bertujuan mengatur
segalanya secara praktis. (2) Etika sebagai ilmu yang berbicara mengenai tujuan
dan kaidah-kaidah kehidupan dapat juga disebut sebagai filsafat kehidupan.
Dari pemaparan di atas, ilmu
filsafat merupakan ilmu yang lahannya luas dan rumit. Untuk mereka yang
berminat pada filsafat, mereka harus mempelajari pengantar-pengantar ke bidang
filsafat. Peminat Ilmu filsafat di Indonesia semakin berkembang. Hal ini
terlihat berkembangnya peminat filsafat di perguruan tinggi/ sekolah tinggi
filsafat baik yang dikelola pemerintah maupun swasta nasional. Semoga informasi
ini bermanfaat bagi siapa saja yang mencintai kebijaksanaan.
Sumber:
Keraf, A. Sonny dan Mikhael Dua,
Ilmu Pengetahuan, sebuah tinjauan filosofis, Kanisius: Yogyakarta, 2001
Bagus, Lorens, Kamus Filsafat,
Gramedia: Jakarta, 2002
STFT Widya Sasana Malang, Diktat
Kuliah, 1999, Widya Sasana: Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar